oh kekasihku
tapi kau tak mencintaiku lagi
mungkinkah ada kau dan aku
dalam seia sekata ?
Ku reguk secawan air kehidupan
asap dupa mengepul menyapa langit
oh kekasihku
mestinya ku sanjung dirimu sepanjang siang sepanjang malam
tapi tanpa cintamu
apa arti ?
Ku reguk lagi seribu air kehidupan
tenggorokan haus ini bagai disiram air hujan
tapi tanpa kasihmu
jiwa ini tetap gersang, bukan ?
Oh kekasihku
tiada lagi air kehidupan
hanya cangkir kosong hampa tersisa
terbias di dalamnya wajah duka nestapa.
Ini rinduku masih ada
tapi tiba-tiba menjadi dendam kebencian
cinta itu apa,
di mana kasih sayang,
yang bercinta dan berkasih sayang
kehilangan makna !
Malam telah berlalu
azan subuh mengalun menggema
Duh Tuhanku
ternyata aku terjatuh pada sebuah prasangka
di antara bias cakrawala fajar
ternyata dalam siksaMu
ku temui keagunganMu.
Jakarta
29 Oktober 1995
- - -
Created By CentralSitus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar